Kemenkeu: Defisit APBN hingga Februari Rp54,6 Triliun

Rully Ramli
Defisit APBN hingga Februari mencapai Rp54,6 triliun atau setara dengan 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat angka defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 28 Februari 2019 sebesar Rp54,6 triliun, atau setara dengan 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp48,9 triliun, atau setara dengan 0,33 persen terhadap PDB.

Mengutip dari data APBN KiTa yang dirilis oleh Kemenkeu, realisasi pendapatan negara Februari 2019 sebesar Rp 217.213,4 triliun. Angka ini setara dengan 10,03 persen dari total target pendapatan yang sebesar Rp 2.165.111,8 miliar. Angka ini juga tumbuh 8,21 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan negara terdiri dari pendapatan dalam negeri dan hibah. Realisasi pendapatan dalam negeri, termasuk penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) masing-masing sudah sebesar Rp177,24 triliun dan Rp39,91 triliun. Sementara itu untuk hibah, pada bulan lalu sudah mencapai Rp 62,7 triliun.

Dari realisasi pendapatan pada Februari 2019 ini, pemerintah sudah mengucurkan dana untuk belanja negara sebesar Rp271,83 triliun, tumbuh 9,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adanya pertumbuhan belanja yang lebih besar, kemudian menyebabkan tingginya angka defisit Februari 2019 dibandingkan dengan Februari 2018.

Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah dan dana desa. Untuk belanja pemerintah pusat, termasuk belanja kementerian/lembaga dan non-kementerian/ lembaga, anggaran yang telah terkucur sebesar Rp 145,68 triliun. Sedangkan untuk transfer ke daerah dan dana desa, anggaran yang telah terkucur sebesar Rp 121,45 triliun.

"Dengan capaian pendapatan negara dan belanja negara tersebut, maka realisasi Defisit APBN tahun 2019 sampai dengan 28 Februari 2019 mencapai Rp 54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap PDB, dengan nilai defisit keseimbangan primer Rp 20,56 triliun," tulis Kemenkeu dalam APBN KiTa.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif

Nasional
16 hari lalu

Dony Oskaria Ungkap Banyak Opsi Pelunasan Utang Kereta Cepat Whoosh, Apa Saja?

Muslim
17 hari lalu

Kata Menag soal Polemik APBN untuk Pesantren: Apakah Salah Pemerintah Membantu?

Nasional
22 hari lalu

Luhut soal Bayar Utang Proyek Whoosh: Siapa yang Minta APBN?

Nasional
22 hari lalu

Profil Agus Pambagio yang Bongkar Whoosh Adalah Ide Jokowi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal