“Namun kota tahu juga APBN tetap mengupayakan pemenuhan kebutuhan belanja sebagai bagian memberikan stimulus kepada perekonomian termasuk infrastruktur,” katanya.
Luky menambahkan, pihaknya akan tetap menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif dan konsolidatif. Pada tahun ini pemerintah menargetkan angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah di kisaran 5,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Meskipun target defisit APBN ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang realisasinya 6,09 persen dari PDB, namun harus tetap hati-hati. Pasalnya, pada 2023, APBN akan kembali menerapkan defisit APBN 3 persen dari PDB.
“Karena itu poinnya di sini adalah kita pemerintah kreatif inovatif mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang aman, hati-hati dan berkelanjutan,” tuturnya.