BREBES, iNews.id - Peredaran obat pestisida palsu merebak di Indonesia. Salah satunya ditemukan di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy memberi perhatian khusus terkait temuan tersebut. Pasalnya, dampak pestisida palsu dapat menurunkan produksi petani.
Hal ini dikarenakan penggunaan pestisida palsu dapat merusak tanaman karena mutu dan keefektifannya belum teruji nyata. Pestisida palsu mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Keberadaan pestisida palsu juga mengancam kesehatan.
Berbeda dengan produk pestisida yang legal sudah dinyatakan aman oleh pemerintah dan sudah melewati berbagai uji penelitian sedangkan pestisida palsu tidak diketahui keamanannya. Sarwo Edhy mengatakan, jumlah pestisida yang terdaftar di Kementan sebanyak 4.437 formulasi.
Rinciannya adalah jenis insektisida sebanyak 1.530 formulasi dan herbisida sebanyak 1.162 formulasi dan sisanya sebanyak 1.745 formulasi terdiri dari fungisida, rodentisida, hingga pestisida rumah tangga. "Kita tahu Brebes ini merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang merupakan sentra hortikultura terutama bawang merah disamping juga sentra tanaman pangan padi. Jadi Brebes merupakan lumbung pangan bawang untuk Indonesia dan juga merupakan salah satu lumbung pangan padi untuk Jawa Tengah,” kata Sarwo Edhy.