JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis Indonesia akan menjadi lumbung pangan pada 2045. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah dengan optimalisasi irigasi pertanian.
Melalui jaminan ketersediaan air yang baik, petani diharapkan bisa menanam kapan saja sehingga produksi pertanian mudah ditingkatkan. "Berdasarkan analisis dan tinjauan lapangan, faktor ketersediaan air irigasi merupakan faktor kunci sukses pencapaian target produksi," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya, Kamis (26/7/2018).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Pending Dadih menjelaskan, tanpa air pertanian tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan memberi hasil optimal. "Air mutlak bagi petani. Air menjadi kebutuhan wajib bila ingin meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras,” katanya.
Salah satu jenis irigasi yang saat dikembangkan oleh Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan. Prinsip dari irigasi ini adalah mengambil air dari sumber (diverting), membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).
Dia menerangkan, tujuan dari kegiatan irigasi perpompaan dan perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak. Kemudian, meningkatkan intensitas pertanaman dan luas areal tanam.