Lewat Program Sarhunta, rumah-rumah yang kondisinya tidak layak huni mendapatkan bantuan bedah rumah yang akan juga ditambah ruangan khusus untuk tempat menginap para wisatawan yang ingin merasakan bagaimana kehidupan masyarakat. Desain bangunan yang disesuaikan dengan gaya arsitektur lokal kian menambah keelokan hunian masyarakat.
Selain itu, lewat Program Sarhunta, masyarakat didorong memfungsikan tempat tinggalnya sebagai workshop, toko, kuliner, serta usaha atau jasa lainnya. Di samping itu juga dilakukan pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km yang saat ini progres fisiknya sudah mencapai 96,36 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020 dengan anggaran Rp 75 miliar. Di bidang permukiman dilakukan penataan kawasan 3 Gili yakni Gili Air, Meno dan Trawangan di Kabupaten Lombok Utara dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp 64 miliar.
Selanjutnya Kementerian PUPR pada tahun 2020 juga melakukan Peningkatan Kapasitas Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Pengengat dengan volume 250.000 Kepala Keluarga (KK) dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp21,23 miliar, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gili Air untuk 1000 Sambungan Rumah (SR) dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 senilai Rp30,69 miliar.