JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengatakan saat ini Indonesia mempunyai sekitar 243 bendungan. Sebelumnya, pada periode 2014-2019 telah diprogramkan pembangunan 61 bendungan yang terdiri dari 45 bendungan dalam Kedudukan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan 16 bendungan non PSN.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menyatakan, per 1 November 2020 dari total 61 bendungan tersebut 15 diantaranya telah selesai dan 46 lainnya dalam masa pelaksanaan konstruksi. Sementara terdapat 18 potensi bendungan baru yang akan dibangun pada kurun waktu 2020-2024.
“Tujuan dari penambahan pembangunan bendungan-bendungan tersebut adalah untuk mengurangi kekritisan air, meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan ketahanan energi,” ujar Sekretaris Ditjen SDA, Charisal Akdian Manu di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Dalam mengurangi kekritisan air, pada kondisi existing sebelum adanya pembangunan 61 bendungan, air baku yang dilayani dari waduk sebesar 169,60 m3/detik. Dengan selesainya konstruksi 15 bendungan, air baku yang dapat dilayani oleh waduk menjadi 175,94 m3/detik, dan jika 61 bendungan sudah terbangun maka akan menjadi 221,78 m3/detik.
Sementara untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan total luas area irigasi di Indonesia sebesar 7.145.168 ha, pada kondisi eksisting sebelum adanya program pembangunan 61 bendungan hanya terdapat 10,66 persen (761.542 ha) di mana sumber airnya dari waduk.
Maka dengan selesainya konstruksi 15 bendungan, luas area irigasi yang dapat dilayani oleh waduk menjadi 12,20 persen (871.641 ha), sedangkan jika 61 bendungan sudah terbangun maka akan menjadi 16,37 persen (1.169.797 ha).