Bambang mengatakan, upaya pemerintah menekan defisit transaksi berjalan terus dilakukan, termasuk lewat perluasan mandatori biodiesel 20 persen alias B20 mampu. Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan impor bisa berkurang 2-3 miliar dolar AS lewat kebijakan B20.
"CAD itu yang paling besar membuat defisit adalaglh defisit neraca perdagangan khususnya migas. Jadi, ya kita harus mengupayakan agar impor migas tidak sebesar saat ini. Salah satunya dengan penerapan B20. Paling tidak impor minyak diesel bisa dikurangi dengan campuran B20 tersebut," ujarnya.
Selain itu, langkah mengurangi impor juga dilakukan dengan menaikkan pajak penghasilan (pph) impor pasal 22 untuk 1.147 pos tarif.
"Tentunya harus ada hitungannya, tapi mudah-mudahan sampai akhir tahun ini akan bisa menjaga defisit transaksi berjalan di bawah 3 persen," ucapnya.