JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendukung transformasi daerah Kebumen menjadi sentra garam. Sementara, fokus daerah mengembangkan pariwisata tetap dipertahankan.
"Tentunya harus dibuat rencana induk dan pemetaan budidaya garam dari hulu ke hilir. Dari mulai produksinya, pengolahan, hingga pemasarannya. Kami juga mendorong Kebumen menjadi Desa Garam," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Sjarief Widjaja, Sabtu (10/8/2019).
Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz di Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta, Kamis (8/8/2019) lalu. Dalam kesempatan itu, Yadiz meminta dukungan pemerintah pusat dalam hal ini, bantuan pelatihan dan sarana prasarana untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam.
Pada tahun 2018 lalu, kata dia, warga Kebumen telah mengikuti pelatihan garam dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal. Pada Juni 2018, mereka merintis Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) dan setahun setelahnya panen hasil produksi sebanyak 31 kuintal.
Menurut Yazid, Kebumen memiliki panjang pantai hingga 57,5 km dengan ketersediaan bahan baku garam yang cukup, bersih, tidak tercemar, dan bebas ari tawar. Hal itu didukung iklim kemarau panjang yang biasanya mencapai 4-5 bulan dalam setahun.