Sementara, pembatasan impor terhadap 928 barang yang dimulai Maret 2020 akan berlanjut, termasuk impor kendaraan. Berbagai barang mulai dari gerbong kereta api hingga penerima siaran radio masuk dalam daftar terbaru yang dibebaskan dari pembatasan.
Selain itu, Sri Lanka juga akan memangkas harga 60 obat esensial sebesar 16 persen mulai minggu ini.
Meski krisis mereda, Sri Lanka masih perlu menyelesaikan persoalan utang dengan kreditur pada bulan September dan menerapkan reformasi ekonomi utama untuk pemulihan pada jalur yang berkelanjutan.
IMF memperkirakan ekonomi Sri Lanka menyusut sekitar 3 persen tahun ini setelah mengalami kontraksi 7,8 persen pada tahun lalu. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kembali tahun depan.