Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah dengan meningkatkan perjalan dinas. Pasalnya, pemerintah merupakan salah satu pangsa pasar yang cukup besar untuk mendongkrak kinerja industri hotel dan restoran di Tanah Air.
Tak hanya itu, rantai pasok yang bergantung pada sektor industri perhotelan baik dari segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk-produk hasil pertanian dapat kembali bergeliat dengan adanya peningkatan perjalanan dinas.
"Kami masih melihat potensi pada wisatawan domestik ini perlu didorong dan juga di sektor hotel dan restoran kontribusi dari belanja pemerintah juga signifikan. Jadi pemerintah mempunyai pangsa pasar di sektor hotel dan restoran 25 persen, kalau pemerintah memulai melakukan belanja operasional misalkan perjalanan dinas, akomodasi dan sebagainya akan memberikan dampak positif," kata dia.
Sejak merebaknya pandemi virus corona, PHRI mencatat industri pariwisata nasional mengalami kerugian hingga Rp85 triliun. Hal ini terjadi seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan asing ke destinasi wisata dalam negeri yang terus menurun.