JAKARTA, iNews.id - Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Game of Thrones dinilai untuk menggambarkan kondisi ekonomi dan politik global saat ini yang saling serang satu sama lain.
Presiden menyebut, metafora tersebut tidak hanya relevan dengan kondisi global, tapi juga realitas politik Indonesia saat ini, terutama elite-elite politik yang akan menghadapi pemilu 2019.
"Kontestasi akan diikuti dengan kompetisi dan rivalitas. Tetapi kompetisi dan rivalitas tersebut harus dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela, tidak harus saling memfitnah,” kata Presiden di Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta, Senin (10/15/2018).
Kontestasi politik, lanjut Presiden. tidak boleh merusak dan mengorbankan fondasi sosial politik dan ekonomi. Fondasi sosial politik menyangkut persatuan bangsa sementara fondasi ekonomi terkait kepercayaandunia internasional, termasuk kenyamanan dalam berusaha dan bekerja.
Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kompetisi politik bukan perang, melainkan perayaan kegembiraan. Elite-elite politik seharusnya menyajikan narasi yang sejuk.
“Ini sering saya sampaikan, yang diwarnai oleh narasi-narasi yang sejuk dan untuk kemajuan, gagasan-gagasan, program-program untuk Indonesia Maju, yang merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan, dengan penuh kematangan, yang akan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika. Inilah yang sebetulnya ingin kita raih dalam kontestasi politik kita ini,” tuturnya.