Menurut Agus, penyelesaian GSP terus molor sejak dijanjikan rampung akhir tahun 2019 lalu dikarenakan banyak hal, termasuk perlunya peningkatan koordinasi antara kementerian/lembaga. "Di sini akan kita selaraskan semua," ujarnya.
AS mengevaluasi GSP dalam konteks country review lantaran negara itu masih mengalami defisit perdagangan barang dengan Indonesia sebesar 8,4 dolar AS, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2019. Selain diagendakan bertemu dengan USTR, Agus juga akan menghadiri forum bisnis untuk bertemu para pelaku bisnis di AS serta mendorong peningkatan ekspor ke negeri Paman Sam.
Agus juga akan hadir dalam forum investasi di bidang infrastruktur, energi dan konektivitas digital yang juga dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate serta Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.