"Ada juga yang disebut middle income trap, artinya negara tidak bisa naik dari middle ke high income (negara berpendapatan tinggi) karena dia terperangkap di tengah perangkapnya biasanya SDM-nya yang tidak naik kualitasnya, infrastruktur tertinggal dan juga dari sisi kemampuan produktivitas inovasi teknologinya," ungkapnya.
Karena itu, lanjut Sri Mulyani, tantang Indonesia saat ini adalah selain mampu menjawab perihal kesejahteraan rakyat, Indonesia juga mampu mendesain sistem keuangan negara. Hal itu, sekaligus terintegrasi dengan penguatan SDM melalui lembaga pendidikan. Bahkan, bagaimana sistem keuangan juga terintegrasi dengan penguatan teknologi, pembangunan infrastruktur, serta akses masyarakat untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
"Gimana mendesain konten training pendidikan, kesehatan, bagaimana kita melindungi masyarakat bisa dapat akses kesehatan namun sustainable dengan keuangan negara, jadi tidak belanja doang tapi gambarnya tidak dipikirkan. Inovasi teknologi, bisa desain policy keuangan negara supaya tidak hanay negara tapi swasta bisa research seperti insentif tax deduction," ujarnya.
"Semua belanja itu semua investasi, namun tidak berarti kalau ada uang itu ada solusi. Karena ada negara belanjanya banyak tapi tidak menjadi apa-apa. Itu tantangan kita. Yang kita butuhkan itu bagaimana menjawab tantangan bukan masalah uangnya," ujarnya.