“Pengembangan AI di sektor kesehatan perlu dilakukan sejak saat ini, mengingat dalam rentang 20 tahun, Indonesia akan memiliki aging society yang besar. Tingkat kesehatan yang berkualitas di masa silver economy tersebut diperkirakan akan banyak didukung oleh pemanfaatan digital khususnya AI. Jadi kalau AI sudah diterapkan dari sekarang bisa menjaga pelayanan kepada masyarakat sampai masa mendatang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (12/11/1020).
Dengan memerhatikan hal-hal tersebut, pemerintah menjalankan agenda transformasi digital sebagai akselerator pemulihan ekonomi nasional dan pendukung transformasi ekonomi. Pada awal Agustus 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan terkait lima agenda transformasi digital, yaitu: (a) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital; (b) Penyiapan roadmap transformasi digital di sektor strategis, seperti sektor pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, perindustrian, dan penyiaran; (c) percepatan integrasi pusat data nasional; (d) penyiapan digital talent; serta (e) penyiapan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan.
“Kami mengapresiasi pembuatan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045 yang sudah disusun melalui pendekatan quadruple helix (pemerintah, industri, akademia, dan komunitas masyarakat). Berbagai kajian global terkait pengembangan AI memberikan rekomendasi yang setidaknya meliputi tiga isu, yaitu menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ahli dalam AI, membangung kepercayaan terhadap AI, dan membentuk ekosistem AI,” tuturnya.