Dia menjelaskan, pertumbuhan ini merupakan korelasi dari kasus positif covid 19 yang mulai menurun. Menurutnya kalau dilihat dari tren, sebelum dilakukan PPKM ekonomi Indonesia meningkat, dan setelah penerapan PPKM memang membuat beberapa sektor mengalami tren negatif.
"Namun kita lihat juga ketika mobilitas ini diberikan relaksasi tren ini mulai naik kembali, Artinya pertumbuhan ekonomi itu akan positif, kalau covid nya negatif, tetapi kalau Covid positif pertumbuhan ekonominya negatif," ujar Menko Airlangga.
Pencapaian target ini, lanjutnya, akan bergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19. Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.
Penguatan di sisi hulu dilakukan melalui peningkatan akselerasi vaksinasi, peningkatan disiplin protokol kesehatan, peningkatan jumlah testing dan tracing, serta pengendalian mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menko Perekonomian menyampaikan, pada September ini, pemerintah menargetkan dosis vaksinasi per hari adalah sebesar 2–2,3 juta jiwa sehingga akan mendukung target vaksinasi sebanyak 208 juta jiwa di akhir tahun 2021. Sementara itu, penguatan di sisi hilir akan dilakukan melalui peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan.
"Patut kita syukuri bersama bahwa melalui penguatan di hulu ini angka positivity rate per 13 September 2021 berhasil turun menjadi 2,14 persen," ungkap Menko Airlangga.