“Kemudian yang kontraksi full year kemarin 4,1 persen pemerintah berupaya agar ini bisa berbalik arah di jalur positif. Ini masih prognosa,” ujar Menko Airlangga.
Menurutnya, pemerintah masih memiliki beberapa tugas pada tahun ini untuk terus menjaga pemulihan ekonomi, salah satunya adalah mendorong ekspor dan impor.
Dia menuturkan sebenarnya telah terjadi lonjakan ekspor namun terdapat masalah teknis yakni kurangnya kontainer sehingga akan segera diatasi untuk mengantisipasi permintaan yang melonjak.
“Walaupun kita tahu ini karena penurunan impor. Ekspor dan impor yang kurang berimbang pada 2020 menjadi PR yang harus diselesaikan pemerintah,” katanya.
Selanjutnya, terang Airlangga, pemerintah akan memanfaatkan kesempatan ekspor yang saat ini tumbuh terutama dari mitra dagang utama, seperti China, Amerika Serikat, hingga Uni Eropa.