Ke depan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di 2026 akan terus mendukung program prioritas di bidang ketahanan pangan dan energi, gizi, serta pendidikan dengan alokasi mencapai sekitar Rp3.250 triliun, termasuk Rp450 triliun yang didedikasikan untuk memperkuat sektor-sektor inti tersebut.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menargetkan investasi sebesar Rp2.175,26 triliun pada tahun 2026, naik 14,2 persen dari target 2025, dengan fokus pada hilirisasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Target ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,33 persen oleh Bank Indonesia (BI) pada 2026.
Penguatan arus investasi ini juga berimplikasi langsung pada sektor-sektor pendukung perekonomian, termasuk pariwisata dan industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions), yang memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas bisnis dan rantai pasok nasional.
Sektor pariwisata melalui industri MICE terus menunjukkan peran strategis dalam perekonomian. Kementerian Pariwisata menargetkan kontribusi devisa sektor.