Mentan menambahkan, volume pupuk subsidi 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao. Adapun alokasi pupuk mengacu pada rekomendasi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.
"Saya berharap para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai data e-RDKK tahun 2024," ucapnya.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan, terima kasih atas perjuangan Menteri Pertanian terhadap penambahan alokasi pupuk yang memang menjadi kebutuhan petani selama ini. Di Mamuju, kata Sitti, petani tetap memprioritaskan pertanaman pada padi dan jagung.
Sebagai gambaran, berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik pada 2023, luas panen padi di Mamuju mencapai 10.795 hektare dengan produksi padi mencapai 53.084 ton atau jika dikonversi ke beras mencapai 34.807 ton.
"Selanjutnya, kami terus berupaya memanfaatkan irigasi, embung, parit, dan pompa untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan persawahan di sejumlah kecamatan. Oleh sebab itu, kami sampaikan terima kasih atas berbagai bantuan dan perhatian dari Bapak Menteri terhadap Kabupaten Mamuju," tuturnya.
Diketahui, lokasi pompa di Kabupaten Mamuju tersebar di delapan kecamatan, di antaranya Kecamatan Tapalang yang memiliki luas lahan 125 hektare dengan kebutuhan pompa sebanyak delapan unit dan di Kecamatan Kalukku yang memiliki luas lahan 529 hektare dengan kebutuhan pompa sebanyak 50 unit. Selebihnya ada di Kecamatan Tapalang Barat, Papalang, Sampaga, Tommo, Bonehau dan Kecamatan Klumpang.