JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara optimistis menyampaikan upaya dan solusi untuk mengatasi penurunan produksi pertanian dalam beberapa tahun terakhir. Dalam Rapat Kerja bersama Komite II DPD RI di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (2/4/2024), Mentan memaparkan tiga masalah utama yang telah diidentifikasi serta langkah-langkah cepat yang telah dilakukan.
Masalah pertama yang dihadapi adalah penurunan kuota pupuk dari 9,5 menjadi 4,5 juta ton, yang diikuti dengan penghapusan komposisi pupuk lain seperti ZA dan TSP. Namun, Mentan mengungkapkan keberhasilan dalam mengembalikan alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton, yang telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Terkait kebijakan pengambilan pupuk dengan kartu tani yang mengakibatkan kendala bagi petani, Mentan menyatakan bahwa regulasi telah disederhanakan. Hal itu membuat petani kini dapat dengan mudah mengambil pupuk, yaitu hanya dengan KTP, sehingga dapat mempercepat produksi pertanian.
Selain itu, masalah ketiga yang disoroti adalah penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) yang sudah berumur tua. Meskipun demikian, upaya mekanisasi telah terbukti mampu menurunkan biaya hingga 60 persen. Mentan juga menyoroti cuaca buruk yang panjang, seperti el nino, yang berdampak pada kerusakan tanaman.