Menteri Susi Sebut Ekspor Produk Perikanan RI ke AS Bebas Tarif Impor

Isna Rifka Sri Rahayu
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)

JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) berencana mencabut produk-produk asal Indonesia yang menerima Generalized System of Preferences (GSP) atau Sistem Preferensi Umum. Pasalnya, Indonesia dinilai telah menikmati surplus perdagangan ke AS sebesar 14 miliar dolar AS.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya tidak khawatir akan rencana tersebut karena produk-produk kalautan dan perikanan tidak termasuk dalam penerima GSP. Meskipun AS memang memberikan insentif ke produk perikanan Indonesia dengan membebaskan bea masuk tapi tidak melalui GSP.

Mulanya, Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 26-35 persen kemudian sejak 29 Juli 2015 diterapkan produk perikanan bebas bea masuk. Hal ini sebagai hadiah karena pemerintah Indonesia telah konsisten menghabisi penangkapan ikan liar (illegal fishing) di perairan Indonesia

"Jadi ya untuk saya itu tidak mungkin, mestinya tidak boleh disamakan dengan GSP. Insentif yang kita dapat itu dari kerja, kalau AS mau gitu saya pikir tidak mugkinlah," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Karena itu, meski isu pencabutan GSP sedang panas, ia tetap optimistis produk perikanan dapat terus menikmati insentif bebas bea masuk dari AS. "Jadi pemerintahan kita berhasil meyakinkan Amerika, masa mau dicabut lagi. Optimistis," kata dia.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
1 bulan lalu

Udang Indonesia Kembali Masuk Pasar AS usai Lolos Uji Radioaktif, 106 Ton Dikirim

Internasional
2 bulan lalu

Minyak Goreng Jadi Senjata Baru Trump Lawan China

Internasional
2 bulan lalu

Perang Dagang AS-China Makin Panas, Trump Setop Impor Minyak Goreng

Internasional
2 bulan lalu

Diancam Tarif 100% oleh Trump, China: Kami Tidak Takut!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal