Naikkan PPh Impor, Aprindo: Cuma Obat Penenang Saja

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

"Beban ekonomi biaya tinggi itu yang sebenarnya menggerogoti ekonomi, mulai dari perjalanan, logistik, sampai industri itu juga sangat terbebankan," kata dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan naiknya harga barang tersebut dapat membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Dengan demikian, kebijakan pengendalian impor ini tidak dapat menjadi solusi akhir kurangi defisit transaksi berjalan.

"Ini memang permasalahan sendiri (daya beli masyarakat), pengaruh terhadap dolar AS pun sudah diskusikan, beberapa tahun lalu oleh pemerintah. Solusinya lambat iya. Sementara  virus-virus (sentimen eksternal) beranak-pinak," tuturnya.

Pemerintah resmi menerapkan kenaikan PPh impor untuk 1.147 komoditas guna menekan defisit neraca pembayaran. Dari 1.147 barang tersebut mengalami kenaikan pajak impor bervariasi mulai dari 7,5 hingga 10 persen. Dia merinci sebanyak 210 komoditas terkena kenaikan pajak impor dari 7,5 persen menjadi 10 persen. Kenaikan itu karena termasuk dalam kategori barang mewah. Contohnya saja mobil CBU dan motor besar.

Kemudian, sebanyak 218 komoditas, tarif PPh impornya naik dari 2,5 persen menjadi 10 persen. Komoditas itu sebagian besar bisa diproduksi di dalam negeri, seperti barang elektronik dispenser air, pendingin ruangan, lampu, keperluan sehari-hari seperti sabun, shampoo, kosmetik, dan peralatan masak/dapur.

Sementara, sebanyak 719 komoditas, tarif PPh impornya naik dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. Komoditas yang terkena ini merupakan barang konsumsi, seperti keramik, peralatan audio visual, box speaker, dan produk tekstil.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Bisnis
2 bulan lalu

Ritel dan UMKM Bersanding, Aprindo Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama

Bisnis
2 bulan lalu

Kolaborasi Ritel dan Teknologi Warnai Pembukaan Road to Hari Ritel Nasional 2025

Nasional
4 bulan lalu

Aprindo: Beras Premium Kembali Dijual di Ritel Modern, Harga di Bawah HET

Bisnis
12 bulan lalu

Aprindo Bidik Penjualan Ritel Naik 8 Persen di Periode Nataru 2024

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal