“Terus dorong pertumbuhan industri substitusi impor,” ujar Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selain menekan impor, Presiden juga menekankan pentingnya strategi yang kuat dalam menggenjot kinerja ekspor. Menurut dia, harus ada rencana yang detail dengan mendata produk-produk ekspor apa saja yang bisa diperkuat dan ditingkatkan.
Selain itu, perlu juga dilihat kendara eksportir saat hendak memasarkan produknya di luar negeri. Banyak eksportir, kata Presiden, yang telah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah, sehingga menteri-menteri terkait diminta untuk menyelesaikan berbagai hambatan dagang tersebut.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu menekankan, negara sekarang ini tengah membutuh dolar AS. Oleh sebab itu, Presiden meminta seluruh menteri serius menghadapi persoalan ini. “Semuanya harus serius menghadapi ini, an juga saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat tapi pelaksanaan, implementasi tidak berjalan dengan baik,” ucapnya.
Dalam ratas tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla tampak hadir mendampingi Presiden. Selain itu, menteri-menteri juga hadir seperti Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Ada juga Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menhub Budi K. Sumadi, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua OJK Wimboh Santoso, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Plt. Dirut Pertamina Nicke Widyawati, dan Dirut PLN Sofyan Basir.