"Skema pembiayaan belum final, kita bersama-sama dengan konsultan, melakukan studi kira-kira dari aspek proyek, keuangan seperti apa itu bisa fleksibel. Nanti Jakpro diminta untuk mencari alternatif pendanaan, apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini," ucapnya.
Sebelumnya, rencana pembangunan rute LRT Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas disebut akan dibatalkan karena dinilai terlalu terburu-buru. Penghentian rencana pembangunan tersebut didasari atas ketidakpastian pembangunan jalur MRT East-West yang belum tahu waktu dimulainya.
Iwan menepis hal itu meski belum bisa memastikan kapan dimulainya konstruksi lanjutan. Dia bilang, usai kajian dilakukan, Jakpro bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ihwal pemberian rekomendasi untuk keperluan penerbitan izin konstruksi LRT Jakarta tahap dua.
"Setelah itu terbit baru kita pikirkan konstruksinya karena durasi pembangunan baru bisa kelihatan kalau sudah dipastikan jalur dan panjang transitnya, besar stasiun, dan lain-lain, ini masuk dalam studi kita," tutur dia.