Pandemi Covid-19, Siaran TV Analog Jadi Pilihan Masyarakat

Djairan
Industri penyiaran khususnya pertelevisian dinilai tak luput dari dampak Covid-19. (Foto: Istimewa)

Syafril menuturkan, meski migrasi ke TV digital telah diatur, namun besar harapan bisnis ini tidak mengganggu bahkan mematikan TV FTA yang sudah ada lebih dulu. Selain itu, ATVSI meminta kelonggaran untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

"Kami berharap diberikan nafas para industri penyiaran untuk mempersiapkan segala sesuatu nya supaya bisa on pada waktunya, lima tahun setelah RUU Penyiaran diundangkan," katanya.

Dia menuturkan, siaran televisi FTA masih menjadi pilihan masyarakat yang terbukti menjadi pemilik siaran terbanyak di dunia. Tercatat per hari ini terdapat 2.271 siaran televisi dalam negeri.

“Kita juga tidak dapat menghindari kemajuan teknologi. Sekarang saja sudah ada 120 izin yang diterbitkan untuk televisi berbasis digital. Artinya begitu besar jumlah televisi di Indonesia, kita masih merupakan negara yang memiliki televisi terbanyak di dunia,” kata Syafril.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
10 hari lalu

Sekolah P3SPS Angkatan LIV, DPR Dorong Penguatan Regulasi dan Fungsi Sosial Penyiaran

Nasional
24 hari lalu

Penyiaran Menjaga Api 1928 di Era Digital

Nasional
3 bulan lalu

KPID Jakarta Bantah Terbitkan Surat Larang Tayangan Demo

Nasional
5 bulan lalu

Menteri Meutya Hafid Minta Platform OTT Asing Tak Kuasai Pasar Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal