Meskipun begitu, menurut dia pendidikan tetaplah memiliki peranan penting dalam pengembangan kualitas SDM. Namun, pendidikan tersebut harus dibarengi dengan penelitian, sehingga nantinya dapat bersinergi untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai tinggi.
"Ilmuwan memang diperlukan tapi untuk pengembangan industri RnD atau research and development, kenapa enggak cuma R doang, karena riset itu memerlukan belum sampai pada sesuatu yang dijadikan produk. Makanya perlu D, di tingkat development inilah sarjana yang sudah bekerja bisa terlibat," tutur Bambang.
Nantinya, diharapkan dengan adanya pelatihan vokasi melalui sekolah formal atau balai latihan kerja dapat menghasilkan SDM yang memiliki kualitas mumpuni dan kreatif.