JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewaspadai terjadinya risiko perlambatan ekonomi secara global. Ini mengingat beberapa negara mengalami lonjakan kasus aktif harian Covid-19 yang cukup tinggi.
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan bahwa meningkatnya kasus positif Covid-19 di sejumlah negara menjadi alarm bagi seluruh negara. Apalagi ditambah adanya pembatasan vaksin Covid-19.
"Ini hal-hal jadi pelajaran, di mana kita tetap buat keseimbangan antara jaga kesehatan dan tetap beraktivitas, pelajaran banyak kita peroleh dari negara-negara lain dan bagaimana kita atasi perekonomian," kata Kunta dalam video virtual, Kamis (6/5/2021).
Dia menjelaskan, pemerintah akan melakukan intervensi di perekonomian jika kondisi semakin berat. Karena itu, pemerintah konsisten memberikan anggaran program pemulihan ekonomi (PEN) yang meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu Rp571 triliun sekarang ke Rp699,7 triliun dan arahnya bagaimana ciptakan lapangan kerja dan dorong dunia usaha," bebernya.
Dia menambahkan, perlambatan ekonomi dari sisi internal dikhawatirkan terjadi karena ada beberapa sektor yang mungkin secara kontak intensif masih sulit pulih, yakni hotel dan restoran.
"Tetapi ini juga perlu untuk menghadapi risiko-risiko yang masih ada terus kita mengendalikan pandemi melakukan recovery dan rebound," tandasnya.