JAKARTA, iNews.id - Jumlah pendaftar dalam program Kartu Prakeerja sudah mencapai 8 juta orang sejak di buka pada gelombang pertama hingga Senin, (27/4/2020). Jumlah tersebut lebih besar atau melampaui kursi yang sediakan, yaitu 5,6 juta.
"Sekarang sudah 8 juta lebih yang mendaftar. Di mana jumlah pendaftarnya jauh lebih besar dibanding kursi tersedia, itu melampaui kursi yang diprioritaskan," kata Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky dalam konferensi pers virtual, Senin (27/4/2020).
Meski begitu, Panji tidak memerinci lebih jauh terkait total pemohon yang sudah diterima di gelombang kedua dan selanjutnya. Panji hanya mengatakan, jumlah pendaftar yang membeludak terjadi pasca pelaksanaan screening, terutama data yang tersedia di Kementerian Sosial (Kemensos).
"Tapi setelah screening apakah ada di database kemensos, jauh lebih besar dari kuotanya. Paling fair memang randomisasi karena tidak melibatkan diskresi. Jadi benar-benar adil, secara random kita seleksi," ucapnya.
Selain itu, dia juga menyinggung perihal anggaran Kartu Prakerja. Panji menegaskan, anggaran sebesar Rp5,6 triliun akan digunakan untuk pelatihan agar peserta jauh lebi produktif. "Saya berpendapat Rp5,6 triliun ini bener-bener untuk pelatihan bersertifikat dan silabus agar tenaga kerja lebih produktif," ucapnya.