Untuk tahun ini, pemerintah baru menerbitkan SR seri SR-010 dengan tingkat imbal hasil (yield) 5,9 persen per tahun dan dengan tenor tiga tahun. Rencananya tiga instrumen lainnya yaitu ORI, SBR, dan Sukuk Tabungan akan menyusul pada kuartal berikutnya.
Saat ini, kata Luky, pihaknya masih akan melihat bagaimana perkembangan dari SR-010 tersebut untuk memastikan ketertarikan investor. SR seri SR-010 ini merupakan SBN syariah sebagai upaya untuk berikan alternatif investasi berbasis syariah untuk masyarakat. Luky juga mengaku belum memberikan target indikatif untuk penjualan SR-010 ini.
"Dengan ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi membangun pembangunan infrastruktur dengan menerbitkan instrumen dengan menerbitkan sukuk negara ritel," kata dia.
Hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek atau kegiatan APBN 2018 dan merupakan barang milik negara. Khsusunya untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).