JAKARTA, iNews.id – Pemerintah akan menggunakan tiga jurus untuk mengirit devisa sehingga mengurangi tekanan dolar AS terhadap rupiah.
Ketiga jurus tersebut yaitu implementasi pencampuran minyak kelapa sawit ke diesel (biodiesel) sebanyak 20 persen (B20), optimalisasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan penguatan jasa pariwisata.
“Itu utamanya di sektor itu. Jadi kelapa sawit kemudian, kalau sektor lain ya tentu dari DMO (domestic market obligation), dari selain kelapa sawit, tentu TKDN kemudian jasa dan produk lain untuk ekspor,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (31/7/2018).
Menperin menyebut, implementasi B20 nantinya akan menyasar nonsubsidi atau nonPSO (public service obligation), khususnya di sektor pertambangan. Sementara untuk PSO selama ini sudah diterapkan meski belum terlalu optimal. Dia mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan berbagai masalah teknis yang menghambat penerapan B20.
Politisi Partai Golkar itu menyebut, pemerintah saat ini tengah menyelesaikan regulasi pelaksanaan B20 untuk nonPSO. Dia membantah regulasi tersebut akan selesai dalam minggu ini mengingat industri otomotif dan alat berat baru merespons rencana ini pada Kamis (2/8/2018).