Kemudian, lima proyek lain tengah dalam tahap appraisal, yakni pengembangan RSUD Krian Sidoarjo, Pelabuhan Bau Bau, e-Government Kemensos, SPAM Jatigede Cirebon, dan Lapas Ciangir Tangerang.
Proyek sisanya yaitu Tol Kamal-Teluknaga-Balaraja, Tol Gede Bage-Tasikmalaya-Cilacap, SPAM Karian Serpong, pengerjaan LRT di Cibubur, preservasi jalan lintas barat Sumatera, electronic toll collection, Bandara Singkawang, Kawasan Teluk Bintuni, proving ground Bekasi, Bandara Tarakan, dan RSUD Zainal Abidin Aceh.
"Jumlah proyek yang diproses diupayakan selaras dengan target proyek signing, yaitu mencapai 41 proyek di akhir 2022," kata dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memerintahkan prioritas percepatan pembangunan infrastruktur khususnya untuk transportasi. Hal ini untuk mengejar ketertinggalan terhadap negara lain dan untuk membangun konektivitas antardaerah sekaligus mempermudah arus distribusi.
Sekertaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan, namun pembangunan infrastruktur transportasi ini membutuhkan dana yang sangat banyak. Sementara pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya dapat memenuhi setengahnya saja.
"Pembangunan infrastruktur transportasi membutuhkan dana lebih dari Rp1.000 triliun. Namun APBN sangat terbatas," ujarnya dalam Forum Perhubungan di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Oleh karenanya, Kemenhub secara aktif mencari sumber-sumber pembiayaan kreatif guna membiayai proyek-proyek ini. Pasalnya, pemerintah membutuhkan dukungan investasi dari swasta dengan skema publik private partnership.