Soal pidato Prabowo, pria asal Watampone itu menilai, maksud calon presiden nomor urut 02 itu mungkin terkait impor pangan. Pemerintah saat ini terus mendorong produktivitas komoditas pangan utama, seperti beras, jagung dan kedelai.
"Barangkali yang dimaksud ialah pangan atau beras. Ya itu usaha pemerintah juga untuk meningkatkan produktivitas, sehingga kita harap benar bahwa yang dimaksud kebutuhan dasar, yaitu beras, jagung, tapi harus produktivitas lahan itu harus dinaikkan," tuturnya.
JK mengatakan kebutuhan impor terhadap komoditas tersebut sangat bergantung pada sejumlah faktor, antara lain luas lahan dan cuaca yang berpengaruh pada panen dalam negeri.
"Ya tergantung keadaan, bahan pangan itu tergantung pada luas lahan, tergantung cuaca, tergantung perawatannya, pupuknya dan macam-macam. Walaupun semua tapi cuaca jelek, bagaimana? Atau terjadi El-Nino? Jadi kita tidak bisa mengatakan 'tidak akan impor'," ujarnya.