Maduro yang menggantikan mendiang Hugo Chavez yang terkena serangan jantung pada 2013 itu telah membuat rencana untuk memulihkan ekonomi Venezula. Negara Amerika Latin tersebut berencana mendongrak produksi minyak menjadi 6 juta barel per hari pada 2025. Produksi minyak Venezuela anjlok dari level tertingginya pada 2008 yang sempat menyentuh 3,2 juta per hari. Saat ini, hanya 1,5 juta barel per hari, terendah dalam 30 tahun terakhir.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan laju inflasi Venezuela hingga akhir tahun ini bisa menembus 1 juta persen. Pertumbuhan ekonomi juga akan terkontraksi 18 persen seperti empat tahun terakhir.
Manduro menyebut, kondisi Venezuela saat ini karena “perang ekonomi” yang dilancarkan oleh AS. Dia menyerukan pendukung partainya untuk terus bekerja dan melawan agresi Amerika.
Washington menerapkan sanksi finansial kepada Maduro dan pejabat tinggi negara Venezuela, termasuk perusahaan minyak negara, PDVSA. Padahal, 96 persen penerimaan negara tergantung pada penjualan minyak.