Produksi Biodiesel 100 Persen, Menperin Sebut Butuh Waktu 3 Tahun

Isna Rifka Sri Rahayu
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: iNews.id/Ade Miranti)

Airlangga sebelumnya mengatakan, pemerintah akan menggunakan B100 setelah sukses menerapkan penggunaan B20 dan B30 untuk kendaraan PSO maupun non-PSO. Namun, masih belum ditargetkan kapan akan direalisasikan.

Sebenarnya, mesin yang digunakan untuk memproduksi B20 sama dengan B100 sehingga pemerintah ingin segera merealisasikan B100. Namun, jika ingin memproduksi B100 diperlukan pabrik untuk memproduksinya. "Mesin standarnya bisa 7-20 persen. Mesti ada pabriknya dulu. Mesin kalau B100 yang sekarang juga bisa," ucapnya.

Jika B100 dapat direalisasikan tentu akan memberika manfaat lebih dari B20. Pasalnya, dengan diterapkannya pemerataan penggunaan B20 dapat menghemat uang negara untuk impor solar lebih banyak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, jika penerapan B20 ini terealisasi maka dalam satu tahun pemerintah bisa menghemat 5,5 miliar dolar AS.

"Dengan melaksanakan B20 untuk PSO (Public Service Obligation) dan non-PSO paling tidak ada dua dampak positifnya, yaitu penghematan devisa. Kalau sudah full B20-nya mudah-mudahan dalam waktu beberapa bulan kita bisa mencapainya," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Hadiri Ratas di Kertanegara, Bahlil Lapor ke Prabowo soal Sumur Rakyat hingga B50

Bisnis
11 bulan lalu

Pengusaha RI bakal Bangun Pabrik Metanol Senilai Rp19 Triliun di Bojonegoro

Bisnis
1 tahun lalu

RI Siap Jalankan B40 Mulai Tahun Depan

Bisnis
1 tahun lalu

Dilarang Jual iPhone 16, Apple Tawarkan Investasi Rp1,5 Triliun ke RI

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal