Tak hanya itu, dia juga mengusulkan adanya pembentukan Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan (BP3) sebagai solusi atasi pembiayaan dan meminta untuk segera berjalan. Hal ini karena dana APBN yang terbatas dan harus ada terobosan berani serta konkret dari pemerintah.
Dengan berbagai kesiapan yang telah dilakukan, dia berharap, APERSI dapat terus berkontribusi dan berkomitmen menyediakan rumah yang layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Kesiapan APERSI turut mendukung optimistis Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat membuka rakernas. Dia mengatakan, jika pekerjaan target tiga juta rumah memang bukan pekerjaan yang mudah di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, tapi bukan tidak mungkin dapat tercapai.
“Target tiga juta rumah ini memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi bisa kita capai asal semua elemen bangsa bergandengan tangan mewujudkannya. Tidak hanya mengandalkan APBN, tapi semua yang dimiliki oleh badan usaha milik pemerintah maupun badan asuransi, bank pemerintah, tapi surat berharga pemerintah,” katanya.
Menutup pembukaan Rakernas APERSI 2024, Bamsoet berharap, adanya kerja sama dari semua stakeholder yang ada, baik BTN Tapera dengan seluruh anggota di seluruh Indonesia, termasuk juga bank pembangunan daerah.
“Sebenarnya, di sisi lain, bank yang bekerja untuk perumahan rakyat kekurangan dana, tapi banyak bank kelebihan dana tidak dapat menyanggupkan karena risiko tinggi di dunia usaha sehingga sebaiknya diberikan surat berharga,” tuturnya.