Adapun realisasi belanja non-K/L mencapai Rp1.195,2 triliun, setara 88,2 persen dari Perpres 98/2022 atau meningkat 47,6 persen dibandingkan realisasi 2021. Belanja tersebut, digunakan untuk pembayaran bunga utang yang mencapai Rp386,3 triliun, setara 95,2 persen dari Perpres 98/2022, dan subsidi energi dan kompensasi sebesar Rp551,2 triliun yang setara 109,7 persen dari Perpres 98/2022.
"Angka ini meningkat 192,7 persen dari realisasi tahun 2021, terutama dipengaruhi oleh lebih tingginya harga ICP dan konsumsi BBM dan listrik yang meningkat," ucapnya.
Sementara realisasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKD) 2022 mencapai Rp816,2 triliun, setara 101,4 persen dari Perpres 98/2022) atau meningkat 3,9 persen dibandingkan realisasi 2021.
Realisasi anggaran TKD tersebut antara lain dipengaruhi oleh peningkatan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), dan kinerja daerah dalam memenuhi persyaratan penyaluran Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, serta pelaksanaan program BLT Desa.