JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah kembali melemah ke level Rp14.000 per dolar AS. Pelemahan tersebut dinilai hanya sementara akibat faktor eksternal.
Pada Jumat (12/6/2020) siang rupiah melemah di pasar spot, hingga ke Rp14.204 per dolar AS,. Pada pukul 09.45 WIB rupiah sudah melemah 1,14 persen menjadi Rp14.180 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Nanang Hendarsah mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan anjloknya pasar saham di AS. Pelaku pasar panik sehingga mencari aset aman (safe haven) seperti dolar AS.
Menurut Nanang, rupiah masih memiliki ruang untuk menguat karena fundamental ekonomi domestik cukup baik.
“Rupiah seharusnya masih memiliki ruang menguat sesuai fundamentalnya di mana defisit transaksi berjalan akan turun dan inflasi akan terjaga sangat rendah, sehingga secara fundamental rupiah masih undervalued," ujarnya, Jumat (12/6/2020).
Bank sentral, kata Nanang, juga mengintervensi rupiah agar tetap sesuai dengan nilai fundamentalnya. Intervensi dilakukan di pasar spor, pasar Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pasar Surat Berharga Negara (SBN)
“Hari ini BI melakukan stabilisasi di pasar spot dan DNDF untuk memastikan rupiah tidak melemah terlalu tajam,” katanya.