Rupiah Melemah, Kepala BKPM: Investor Tunda Investasi

Isna Rifka Sri Rahayu
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Tri Kasih Lembong. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)

"Jadi kalau ada investor besar yang menunda enam bulan, buat dia tidak ada bedanya, tapi buat kita dampak ke angka kuartalan bisa sangat besar," kata dia.

Selain itu ada juga investor yang membatalkan investasi. Namun, pembatalan bukan karena pelemahan kurs rupiah, melainkan karena lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang Indonesia.

Kendati demikian, Indonesia bukan satu-satunya negara yang kurs mata uangnya melemah akibat perang dagang. Pasalnya, sejak perang dagang mulai, semua mata uang negara berkembang sangat tertekan.

"Argentina, Turki, Pakistan, India, Filipina, Indonesia semuanya sangat tertekan. itu faktor teknis. Dasarnya kalau impor ke Amerika, ke negara tujuan ekspor menjadi sulit. Pasar modal akan langsung menyesuaikan dan dia akan memurahkan negara eksportir dan memahalkan negara-nagara importir. Itu reaksi pasar terhadap hambatan perdagangan," tuturnya.

Akibat kondisi itu maka langsung berdampak pada masyarakat karena melihat kurs mata uang asing. Oleh karena itu, kurs rupiah yang melemah saat ini menjadi salah satu faktor utama di balik sentimen negatif investasi.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Music
3 hari lalu

Bos Mecimapro Diduga Gelapkan Investasi Konser TWICE Rp10 Miliar!

Nasional
4 hari lalu

Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Ferdinand Hutahaean: Bukan Kebutuhan Dasar Masyarakat!

Bisnis
4 hari lalu

MNC Sekuritas-Sucorinvest Asset Management Gelar Edukasi Having Fund di President University 

Bisnis
6 hari lalu

MNC Sekuritas Edukasi Having Fund di Universitas Respati Indonesia bersama BRI Manajemen Investasi

Bisnis
12 hari lalu

Profil Indonesia Investment Authority, yang Diminta Luhut Dapat Suntikan Rp50 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal