Rupiah Tembus Rp15.000, Faisal Basri Sebut Asing Banyak Jual SUN

Ade Miranti Karunia Sari
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)

"Pemerintah sadar penyebabnya apa karena utangnya terlalu cepat nambahnya. Kalau di APBN 2019, peningkatan utangnya sangat direm karena sudah mulai sadar. Tapi, sudah terpentok dan berjendol sakit kok baru sadar. Sadarnya sudah telat dan rupiahnya sudah memar," katanya.

Selain itu, di tengah tahun politik yang tengah berjalan, pemerintah dinilai sudah cukup konservatif mengelola anggaran di 2019. Faisal menyebut, pemerintah terlihat tak mengeluarkan bujet besar pada pesta demokrasi di tahun depan untuk menjaga keseimbangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Dan biasanya menjelang pemilu justru APBN-nya ekspansif, kan mau bagi-bagi duit jadi belanjanya harus lebih banyak. Ini di Indonesia kali ini APBN 2019 itu sangat konservatif, belanjanya dijaga, pendapatannya juga nggak dikerek naik, pajaknya. Menurut saya ini bagus artinya nggak semakin membuat kondisinya makin buruk. Jadi, pemerintah sudah sadar ini gasnya harus dikurangi," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Hashim Ungkap Prabowo Sempat Ditawari Uang Sogok Rp16,5 Triliun: Ditolak Mentah-Mentah!

Nasional
14 hari lalu

BI Dikabarkan Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan, Ada Apa?

Keuangan
16 hari lalu

Rupiah Melesat 1,05 dalam Sepekan, Kembali di Bawah Rp16.600 per Dolar AS

Bisnis
17 hari lalu

Purbaya Pelototi Duit Rp200 Triliun yang Diguyur ke Bank: Jangan Dipakai Beli Dolar!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal