JAKARTA, iNews.id - Seperti beberapa daerah di Indonesia yang mengalami banjir ketika musim penghujan tiba dan kekeringan jika musim kemarau datang, demikian juga dengan Kabupaten Blora dan sekitarnya. Dua bencana ini sudah kerap melanda Kabupaten Blora sejak lama.
Demi meminimalisir masalah tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) pun membangun satu tampungan air yang diberi nama Bendungan Randugunting. Rencana pembangunan Bendungan Randugunting ini telah dicanangkan sejak tahun 1985.
Saat itu, hasil kajian merekomendasikan bahwa Bendungan Randugunting perlu dibangun di daerah tersebut karena dapat bermanfaat untuk irigasi dan mengendalikan banjir yang melalui Sungai Banyuasin. Tak hanya itu, keberadaannya juga bermanfaat untuk mendukung kekurangan pasokan air baku di Kabupaten Blora dan Kabupaten Pati, terutama pada musim kemarau yang terjadi hampir setiap tahun.
Setelah melalui tahapan readiness criteria dan sertifikasi desain bendungan, maka pada tahun 2018 dicanangkanlah awal pembangunan Bendungan Randugunting yang rencananya akan selesai dikerjakan pada tahun 2022 mendatang. Tahapan demi tahapan pun dikerjakan oleh BBWS Pemali Juana dan telah dilakukan pengalihan aliran Sungai Banyuasin pada proyek pembangunan Bendungan Randugunting sebagai tanda dimulainya pekerjaan penggalian pondasi tapak Bendungan Randugunting di alur Sungai Banyuasin.
Prosesnya dilakukan secara terpadu dan bersama-sama oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Blora, dan Perhutani dengan berbagai kendala dan masalah yang harus dapat diselesaikan.
Apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas segala dukungan dan peran serta aktif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Blora, Perhutani serta masyarakat yang telah merelakan tanahnya untuk pembangunan Bendungan Randugunting.