Namun, pada 2026 diprediksi akan lebih membaik seiring dengan selesainya proyek utama hulu migas, maka produksi minyak akan mencapai di atas 800 ribu BOPD, diikuti produksi di atas 900 BOPD pada 2029. Upaya 1 juta barrel minyak per hari bisa dicapai pada 2030.
Perseroan pun akan memanfaatkan perusahaan migas nasional yang telah beroperasi di empat pulau besar Indonesia yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi di 15 wilayah kerja. Mereka berada di bawah koordinasi dua lembaga, yaitu SKK Migas dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), harus berkolaborasi dengan pihak di lapangan.