Soal Istana Papua, Biaya Pembangunan Akan 2 Kali Lipat dari Jakarta

Isna Rifka Sri Rahayu
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mengkaji dana pembangunan Istana Kepresidenan di Papua. Pasalnya, biaya pembangunan di Papua sangat mahal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dana yang diperlukan untuk membangun gedung di Papua per meter perseginya bisa dua kali lipat dari Jakarta. Hal ini dikarenakan biaya pembangunan dan jasa tukang di Papua mahal.

"Harga satuan per meter persegi bangunan itu mahal. Kalau di sini kaya gini bisa Rp6-8 juta. Nah di sana bisa dua kali lipat harga satuan per meter persegi," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Dia mencontohkan, misalnya dalam program program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program bedah rumahnya PUPR umumnya seharga Rp25-30 juta per meter persegi. Namun, jumlah dana tersebut akan berbeda dengan di Papua yang bisa mencapai Rp100 juta per meter perseginya.

"Bukan karena mark up, yang kaya harga-harga bangunan memang mahal, tukangnya juga mahal," ucapnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
20 hari lalu

Kontingen SEA Games 2025 Tiba di Istana, bakal Dilepas Presiden Prabowo 

Nasional
21 hari lalu

Ketua MPR China Wang Huning Bertemu Prabowo di Istana Hari Ini

Nasional
2 bulan lalu

Wamensesneg Temui Massa Guru Madrasah yang Minta Diangkat Jadi PPPK

Nasional
3 bulan lalu

Ribka Haluk Tiba di Istana, bakal Dilantik Jadi Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal