JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan dua temuan baru dalam proses pengembangan vaksin Merah Putih yang tengah diteliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan enam Universitas dalam negeri. Temuan tersebut ihwal progres penjajakan vaksin Covid-19 tersebut.
Meski demikian, kedua tanda temuan baru itu belum disampaikan secara terbuka. Erick menyebut, temuan akan disampaikan dan ditindaklanjuti pada akhir tahun 2021.
"Almadullilah dari penjajakan atau kerja sama yang kami lakukan, ada tanda-tanda dua penemuan yang bisa dilakukan di akhir tahun ini," ujar Erick dalam peluncuran program plasma BUMN, Senin (8/2/2021).
Usai temuan dipublikasikan, Kementerian BUMN menargetkan uji klinis vaksin Merah Putih akan dilakukan pada kuartal I 2022. Sementara pada kuartal III 2022 akan dilanjutkan uji klinis tahap terakhir.
Dengan begitu, pada akhir semester II 2022 ditargetkan vaksin Merah Putih sudah diproduksi oleh Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero). "Sehingga nanti, daripada vaksinnya, sudah benar-benar kami terima di Bio Farma, di kuartal I tahun 2022, kita melakukan uji klinis, semoga saja nanti uji klinis yang terakhir di kuartal III tahun 2022, dan di kuartal IV 2022 kita sudah mempunyai vaksin merah putih sendiri," katanya.
Sebelumnya, manajemen Bio Farma menargetkan vaksin Covid-19 merah putih diproduksi pada kuartal III 2021 mendatang. Target itu akan dilakukan jika bibit vaksin Merah Putih sudah diserahkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.