Sri Lanka Tunjuk Mantan Direktur Eksekutif IMF Jadi Gubernur Bank Sentral

Suparjo Ramalan
Sri Lanka tunjuk mantan Direktur Eksekutif IMF, P Nandalal Weerasinghe jadi Gubernur bank sentral. Foto: https://www.cbsl.gov.lk/

KOLOMBO, iNews.id - Sri Lanka menunjuk mantan direktur eksekutif alternatif Dana Moneter Internasional (IMF) P Nandalal Weerasinghe sebagai Gubernur Bank Sentral Sri Lanka (Central Bank of Sri Lanka/CBSL) yang baru. Dia menggantikan Ajith Nivard Cabraal yang mengundurkan diri pada Senin (4/4/2022) karena gagal mengatasi krisis ekonomi dan menolak bantuan dari pemberi pinjaman multilateral. 

Weerasinghe yang saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior CBSL mengatakan, akan menempati jabatan barunya pada 7 April 2022 mendatang. Dia diharapkan bisa membawa Sri Langka keluar dari keterpurukan ekonomi, mengindari default obligasi, dan mendapatkan pinjaman dari IMF. 

"Saya telah didekati dan ditawari jabatan itu. Saya sudah setuju dan menerimanya," kata dia, dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/4/2022). 

Weerasinghe mengambil tarawan itu di tengah inflasi Sri Lanka yang berjalan pada laju tercepat di Asia dan mata uang ruppe dengan kinerja terburuk di dunia tahun ini. Pekerjaan pertamanya adalah meninjau suku bunga, yang semula akan diumumkan pada Selasa (5/4/2022) tetapi ditangguhkan tanpa batas waktu karena Presiden Gotabaya Rajapaksa merombak tim politik dan ekonominya.

Penyebab utama inflasi Sri Lanka yang hampir 19 persen mungkin berada di luar kendali Weerasinghe. Berkurangnya cadangan devisa menyebabkan kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan, menimbulkan ketidakpuasan di negara kepulauan itu, sementara pembayaran utang besar-besaran membayangi. Masalah diperparah oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang mendorong naiknya harga minyak dan memperburuk pemulihan industri pariwisata.

Menurut situs CBSL, dengan gelar doktor di bidang ekonomi dari Australian National University, Weerasinghe sebelumnya menjabat sebagai direktur eksekutif alternatif di IMF hingga 2011 dan kepala ekonom bank sentral. Dia pernah memimpin komite kebijakan moneter CBSL dan komite manajemen cadangan devisa.

Pada Senin lalu, Presiden Rajapaksa juga berjanji kepada menteri keuangan baru Ali Sabry, yang menggantikan saudaranya Basil, untuk mengarahkan ekonomi keluar dari krisis terburuk dalam beberapa dekade. Sabry adalah bagian dari tim yang akan mengawasi restrukturisasi utang negara, kunci untuk mendapatkan dukungan dari IMF.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
18 hari lalu

Bencana Tewaskan 618 Orang di Sri Lanka Belum Berakhir, kini Muncul Peringatan Longsor

Internasional
18 hari lalu

Mirip Indonesia! Banjir Sri Lanka Isolasi Warga di Pegunungan, Korban Tewas 618 Orang

Internasional
20 hari lalu

Banjir Dahsyat di Asia Renggut 1.600 Nyawa, PBB Pantau Terus

Internasional
22 hari lalu

Korban Tewas Banjir Asia Tembus 1.300 Orang, Indonesia dan Sri Lanka Terbanyak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal