Dilihat dari total negara yang disurvei PMI ini, sebanyak 72,7 persen% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif.
"Ini sangat besar, artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara, kondisi kegiatan manufakturnya melambat. Untuk yang di atas 50 pun, ada 9,1 persen yang PMI-nya dalam posisinya ekspansif namun trennya melambat," katanya.
Dia menyebut, hanya 18,2 persen negara yang PMI manufakturnya ekspansif dan sekaligus menguat atau akseleratif. "Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, India, Filipina, dan Meksiko," ucapnya.