Sri Mulyani menyebutkan Indonesia masih terlalu mengandalkan sumber daya alam dalam hal ekspor. Dia juga mengatakan sebetulnya Indonesia memiliki industri manufaktur yang dapat dioptimalkan untuk ekspor.
Hanya saja, dia berpandangan industri manufaktur nasional masih memiliki teknologi yang tergolong rendah.
"Waktu dunia berubah, value added terjadi dengan inovasi teknologi, birokrasi efisien dan semua digital, (sedangkan) kita masih hidup tenang di khatulistiwa," kata Sri Mulyani.