JAKARTA, iNews.id - Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diprediksi negatif. Pasalnya, pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap sebagian besar sektor usaha.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2020 minus 2,4 persen. Angka ini lebih rendah dari proyeksi awal sebesar -1,1 persen dan +0,2 persen. Penyebabnya, kasus Covid-19 kembali melonjak, sehingga masyarakat enggan beraktivitas.
"Untuk proyeksi perekonomian 2020 -2,4%. Ini adalah tugas yang berat bagi kami semua untuk melakukan pemulihan di kuartal- ke IV-2020 terutama karena kita melihat peningkatan penularan Covid-19 di awal Desember, "kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (8/12/2020).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemulihan ekonomi ke depan membutuhkan kerja sama banyak pihak. Pemerintah tak cukup bergerak sendiri dengan mengandalkan APBN. Namun, dia memastikan anggaran negara akan tetap menjadi pendorong utama.
"Pemerintah akan menghitung risiko antara kebutuhan memulihkan ekonomi dan kemungkinan terjadinya kejahatan atau moral hazard," imbuhnya.