"Pada penutupan pasar tanggal 26 April, yen dari mata uang Jepang dan WON, mata uang Korea serta masing-masing negara bahkan mengalami perlemahan yang sangat tajam mencapai 10,92 persen untuk Japanese yen dan 6,34 persen year to date untuk Korean Won. Sedangkan, mata uang Thailand Bath melemah 7,63 persen year to date. Rupiah juga mengalami perlemahan yaitu 5,02 persen year to date, masih relatif lebih rendah," ucapnya.
Menurutnya perkembangan ini tentu didukung dari respons Bank Indonesia yang terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan mengoptimalkan instrumen moneter.
"Dari pemerintah, kita juga terus bekerja sama dengan Bank Indonesia memperkuat koordinasi dan implementasi instrumen penempatan valas devisa hasil ekspor sumber daya alam atau DHI SDA yang sejalan dengan peraturan pemerintah Nomor 36 tahun 2023," ujar Sri Mulyani.