"Sehingga kalau dibandingkan UU APBN awal, belanja sampai dengan 12 Desember 2023 porsinya sebesar 84,55 persen ," kata Sri Mulyani.
Pada pertengahan tahun, melalui Perpres 75/2023, target belanja negara ini dinaikkan mejadi Rp3.117,2 triliun. Jadi, kalau dibandingkan dengan Perpres 75/2023, angka belanja negara sudah menyentuh 83,03 persen dari target.
"Dari sisi pembiayaan hingga 12 Desember 2023 terealisasi Rp289,6 triliun. Sementara itu, APBN tercatat defisit Rp35 triliun atau 0,17 persen dari PDB," tutur Sri Mulyani.