Sri Mulyani Sebut Urus Ekonomi seperti Memelihara Kesehatan

Isna Rifka Sri Rahayu
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Kemenko Perekonomian)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, AS tengah menormalisasi suku bunga acuannya sejak krisis. Pada tahun 2008, AS melonggarkan kebijakan moneter hingga suku bunganya mendekati 0 persen.

"Waktu itu, dengan kondisi ekonomi yang turun tajam karena krisis AS turunkan suku bunganya dari di atas 5 persen menjadi mendekati ke 0 persen. Sekarang karena ekonominya pulih kembali suku bunga dinaikan kembali, sudah mendekati 2 persen dan mungkin tahun depan masih ada naik lagi," ucapnya.

Kenaikan suku bunga juga diiringi dengan penghentian kebijakan quantitative easing (QE). Menkeu menyebut, hal ini membuat likuiditas dolar AS di seluruh dunia semakin berkurang. Akibatnya, nilai greenback menjadi mahal.

Di Indonesia, kata Menkeu, pemerintah terus mewaspadai situasi ini supaya kondisi kesehatan ekonomi Indonesia cukup kuat. Gejolak ini diperkirakan masih terus berlangsung.

"Ini yang sedang kita hadapi di 2018. Oleh karena itu, kita harus tingkatkan kewaspadaannya," katanya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Bisnis
1 tahun lalu

Investasi Migas RI Keok Selama 30 Tahun, Luhut Singgung Sri Mulyani

Bisnis
1 tahun lalu

Destry Dilantik jadi Deputi Gubernur Senior BI, Sri Mulyani: Selamat Jalankan Amanah

Bisnis
1 tahun lalu

Menkeu Sri Mulyani Resmikan The Gade Creative Lounge di PKN STAN

Makro
2 tahun lalu

Sri Mulyani Lapor APBN Maret 2024 Masih Surplus Rp8,1 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal