Kondisi tersebut, menurut Sri Mulyani, membuat biaya logistik di Indonesia mencapai 23,5 persen terhadap PDB. Dia berharap, sistem yang baru bisa mendorong penurunan biaya logistik.
"Biaya logistik kita dibandingkan negara Asean ini lebih tinggi. Ini menyebabkan perekonomian Indonesia masih perlu terus memperbaiki kompetisinya. akan bisa menurunkan dari 23,5 persen , ditekan menjadi 17 persen," ujarnya.
Dia melanjutkan penurunan biaya logistik ini berasal dari proses hulu dan hilir, terutama dalam menghubungkan sektor-sektor transportasi sehingga akan memudahkan pelaku usaha.
"Kita harapkan menurunkan biaya logistikan bisa diteken 17 persen. Penurunan ini akan dikonribusikan dari proses hilir dan hulu dari sektor transportasi. Kita harapkan logistik meningkat dalam kompetitisi," ucapnya.